Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

‘’IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA”

APA ITU IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA?

Kurikulum Merdeka adalah sebuah konsep kurikulum yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia pada tahun 2020. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk mengembangkan kurikulum mereka sendiri, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi siswa di sekolah tersebut.

LATAR BELAKANG “IMPLEMEMTASI KURIKULUM MERDEKA”

keinginan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai bagian dari reformasi pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.Dalam kenyataannya, sistem pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan, terutama kesenjangan kualitas antar daerah, kurangnya kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran, serta kurangnya kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Oleh karena itu, diperlukan sebuah perubahan dalam paradigma pendidikan yang lebih proaktif dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan hidup mereka. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memberikan fleksibilitas kepada sekolah dan guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi lokal. Program Kurikulum Merdeka kemudian diimplementasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) pada tahun 2020 sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan dunia global.

Dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka, Kemendikbud telah mengeluarkan pedoman dan standar yang harus diikuti oleh seluruh sekolah di Indonesia. Pemerintah juga memberikan dukungan finansial dan non-finansial kepada sekolah dan guru untuk mengimplementasikan program ini dengan baik dan efektif.



PIHAK YANG TERLIBAT AGAR PROGRAM BERJALAN DENGAN BAIK & EFEKTIF

  • Pemerintah: Pemerintah bertanggung jawab dalam menyusun kebijakan, mengeluarkan peraturan, dan memberikan dukungan finansial serta non-finansial kepada sekolah dan guru untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
  • Kepala Sekolah: Kepala sekolah memiliki peran penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah. Kepala sekolah harus mampu menggerakkan seluruh elemen di sekolah, seperti guru, siswa, dan staf, untuk memahami dan menerapkan Kurikulum Merdeka.
  • Guru: Guru harus memahami dan mampu menerapkan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran di kelas. Guru harus mengikuti pelatihan dan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam mengajar dengan Kurikulum Merdeka.
  • Siswa: Siswa merupakan pihak yang langsung berinteraksi dengan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran di kelas. Siswa harus aktif dan terlibat dalam pembelajaran, sehingga dapat mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar yang diharapkan.
  • Orang tua: Orang tua juga memiliki peran penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Orang tua harus memahami dan mendukung Kurikulum Merdeka, serta terlibat dalam mendampingi anak-anaknya dalam belajar di rumah.
  • Masyarakat: Masyarakat juga harus terlibat dalam implementasi Kurikulum Merdeka, seperti membantu memberikan dukungan dan saran kepada sekolah dan guru, serta turut memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah.

Dengan partisipasi dari seluruh pihak yang terlibat, implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan masa depan.

‘’IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA mencakup beberapa tahap, yaitu:

  • Persiapan dan perencanaan: Sekolah harus melakukan analisis kebutuhan siswa, menentukan tujuan pembelajaran, serta membuat rencana pembelajaran yang berbasis pada kebutuhan siswa.
  • Pengembangan kurikulum: Sekolah dan guru dapat mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa, dengan mempertimbangkan standar kompetensi yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan. Untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di seluruh sekolah di Indonesia, terdapat beberapa penyedia pelatihan yang menyediakan program pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik. Beberapa penyedia pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia antara lain:

          Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)

          PPPPTK adalah lembaga pelatihan resmi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan              dan Kebudayaan (Kemendikbud). PPPPTK menyediakan pelatihan dan pengembangan bagi guru           dan tenaga pendidik di seluruh Indonesia, termasuk pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka.

          Institut Pendidikan Guru (IPG)

          IPG adalah lembaga pendidikan tinggi yang bertujuan untuk melatih calon guru dan                              meningkatkan kualitas guru yang sudah bekerja. IPG juga menyediakan pelatihan implementasi              Kurikulum Merdeka bagi guru dan tenaga pendidik.

          Organisasi profesi guru dan tenaga pendidik

          Beberapa organisasi profesi guru dan tenaga pendidik di Indonesia, seperti Persatuan Guru                      Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI), juga menyediakan pelatihan dan              pengembangan bagi anggotanya mengenai implementasi Kurikulum Merdeka.

          Lembaga swasta

          Selain lembaga pemerintah dan organisasi profesi, terdapat juga lembaga swasta yang                              menyediakan pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka, seperti lembaga pelatihan dan                      konsultan pendidikan.

  • Implementasi kurikulum: Guru harus menerapkan kurikulum yang telah dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan dan potensi siswa di kelas.
  • Evaluasi dan penilaian: Sekolah dan guru harus melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kurikulum yang telah diimplementasikan, untuk mengetahui apakah kurikulum tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa.

TUJUAN “IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Tujuan implementasi Kurikulum Merdeka adalah untuk menciptakan pendidikan yang lebih relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Kurikulum Merdeka dirancang dengan mengedepankan prinsip kebebasan dan kreativitas, sehingga siswa dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan menghasilkan karya-karya yang orisinal dan bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa tujuan implementasi Kurikulum Merdeka antara lain:

  • Mengembangkan keterampilan abad ke-21: Kurikulum Merdeka dirancang untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti kreativitas, inovasi, pemecahan masalah, kritis berpikir, dan komunikasi yang efektif.
  • Meningkatkan daya saing global: Dengan mengembangkan keterampilan abad ke-21, siswa diharapkan dapat memiliki daya saing yang lebih baik di pasar global yang semakin kompetitif.
  • Menumbuhkan semangat kewirausahaan: Kurikulum Merdeka juga dirancang untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan menghasilkan generasi muda yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain.
  • Meningkatkan relevansi kurikulum: Kurikulum Merdeka dirancang dengan mengedepankan kebutuhan dan potensi siswa, sehingga dapat lebih relevan dengan kondisi lokal dan global.
  • Meningkatkan kebebasan belajar: Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan pada siswa dan guru untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam proses belajar-mengajar, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih antusias.

Dengan demikian, implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan siswa yang lebih berkualitas, memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta mampu bersaing di tingkat global.

KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK “IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA”

  • Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:
Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
  • Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan; dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
  • Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022:
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran beserta struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru.

  • Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022:

Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.

  • Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022:

Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan Pelajar Pancasila.

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X.  Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai TK-B kelas I, IV, VII, dan X. Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka.

Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:

Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.

Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.

STANDAR PROGRAM “IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA”

Peraturan Pemerintah (PP) No. 57 Tahun 2021 tentang Kurikulum Merdeka memberikan standar program Kurikulum Merdeka yang harus diikuti oleh sekolah. Adapun standar program Kurikulum Merdeka tersebut antara lain:

Kurikulum Merdeka terdiri atas tiga komponen utama, yaitu kompetensi inti, kompetensi dasar, dan pembelajaran kontekstual.

Kompetensi inti terdiri atas kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan.

Kompetensi dasar merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam mencapai kompetensi inti.

Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu.

Pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik, yaitu mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan multikultural, yaitu mengajarkan siswa tentang keberagaman budaya, agama, dan ras.Evaluasi pembelajaran dilakukan secara holistik, yaitu tidak hanya mengevaluasi hasil belajar siswa, tetapi juga mengukur kemajuan siswa dalam mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kurikulum Merdeka disusun dengan berpedoman pada standar nasional pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan keanekaragaman situasi dan kondisi belajar siswa, sehingga dapat tercipta pembelajaran yang inklusif. Standar program Kurikulum Merdeka ini harus diikuti oleh seluruh sekolah yang menggunakan Kurikulum Merdeka, baik di sekolah negeri maupun swasta. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh siswa di Indonesia mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan masa depan.

Untuk memenuhi program tersebut dengan tepat, guru merdeka harus memiliki metode pembelajaran dan pendekatan yang baik pula, seperti

  • Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning)
  • Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning)
  • Pembelajaran berbasis keterampilan (skill-based learning)
  • Pembelajaran berbasis teknologi (technology-based learning)

PEDOMAN PEMBUATAN KARAKTER SISWA BERDASARKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA






Profil pelajar pancasila memiliki beberapa elemen yang meliputi:

  • Kesadaran dalam beragama

Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, akhlak bernegara.

  • Kepedulian terhadap nilai-nilai Pancasila

Pelajar Pancasila memiliki pemahaman yang kuat dan kritis tentang nilai-nilai Pancasila dan mampu menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari. Mereka juga memiliki kepedulian tinggi terhadap keberadaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial dan politik Indonesia.

  • Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan

Pelajar Pancasila memiliki kesadaran tentang pentingnya sikap saling peduli dan menghormati antar sesama manusia, serta lingkungan sekitar. Mereka memiliki komitmen untuk membangun hubungan yang harmonis dan damai di dalam masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.

  • Mandiri dan Berpikir Kritis

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan untuk mandiri dan berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan yang dihadapinya. Mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat dan inovatif.

  • Kreatif dan Inovatif

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam merancang solusi dan ide yang baru. Mereka mampu mengembangkan ide-ide inovatif yang dapat memberikan nilai tambah bagi diri sendiri dan masyarakat.

  • Berkepribadian Tinggi

Pelajar Pancasila memiliki kepribadian yang baik, seperti memiliki integritas yang tinggi, berbudi pekerti yang luhur, dan memiliki sikap positif terhadap kehidupan. Mereka juga memiliki sikap percaya diri yang sehat dan mampu berkomunikasi dengan baik.

  • Mampu Beradaptasi dengan Perubahan

Pelajar Pancasila mampu beradaptasi dengan perubahan dan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan yang baru. Mereka memiliki kesiapan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan serta pengetahuannya.

Dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka, elemen-elemen profil pelajar Pancasila tersebut dijadikan sebagai pedoman dalam membentuk karakter pelajar yang unggul dan memiliki kontribusi yang positif bagi masyarakat dan bangsa. Sekolah dan guru bertanggung jawab untuk memfasilitasi pembelajaran yang dapat membentuk elemen-elemen profil pelajar Pancasila yang unggul tersebut.

Posting Komentar untuk "‘’IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA”"