LAPORAN DIKLAT CKS 2021 BAB III
BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT
A.
Pelaksanaan
Rencana Proyek Kepemimpinan
Rencana Proyek Kepemimpinan
adalah sebuah upaya untuk memberikan pengalaman kepemimpinan kepada calon
kepala sekolah di sekolah sendiri dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
kepada calon kepala sekolah menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan terhadap
seluruh atau sebagian warga sekolah.
Dalam rencana proyek
kepemimpinan, seorang calon kepala sekolah diharapkan mampu menentukan masalah
yang harus diatasi, menentukan tujuan dan indikator pencapaian yang harus
dicapai, menyusun program kegiatan yang akan efektif untuk mengatasi masalah,
menggambarkan skenario kegiatan dalam penanganan masalah, menggunakan berbagai
bentuk metode pengumpulan data dan menggunakan hasil temuan data hasil kegiatan
sebagai refleksi untuk menentukan upaya tindakan selanjutnya.
Secara komprehensif,
Rencana Proyek Kepemimpinan dimaksudkan untuk melatih seorang calon kepala
sekolah belajar mengatasi berbagai masalah di sekolah, dari masalah ketidak
sempurnaan kompetensi dan potensi yang telah dimiliki calon serta
ketidakmapanan kinerja sekolah yang mencakup pencapaian delapan standar
nasional pendidikan. Dengan Rencana Proyek Kepemimpinan maka seorang calon
kepala sekolah terlatih untuk menhadapi dan mengatasi masalah dan ke depan
tidak lagi ada kepala sekolah yang melakukan pembiaran ataupun menghindari
masalah yang terjadi di sekolah.
Sebagai tindakan
kepemimpinan calon kepala sekolah perlu meningkatkan kompetensi Kepribadian,
Sosial, dan Kewirausahaan melalui penyusunan Rencana Proyek Kepemimpinan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu mengawali
perencanaan Proyek Kepemimpinan, calon melakukan analisis terhadap hasil
Evaluasi Diri Sekolah Tahun 2020 khususnya pada standar Isi, Standar Proses,
Standar Kelulusan, dan Standar Penilaian.
Hasil analisis terhadap EDS
sekolah terhadap empat standar diperoleh kelemahan pada standar proses dengan
rekomendasi para guru perlu mendapatkan pelatihan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam
membuat media pembelajaran berbasis IT.
1.
Judul
RPK
2.
Tujuan
a.
Meningkatkan
kompetensi kepribadian, sosial dan kewirausahaan calon kepala sekolah
b.
Meningkatkan kemampuan
guru dalam membuat media pembelajaran berbasis IT
c.
Meningkatkan prestasi belajar siswa
3.
Indikator
Keberhasilan
a.
Bagi Calon
Kepala Sekolah
Kompetensi Kepribadian
1)
Meningkatnya
kemampuan calon kepala sekolah dalam Perkataan yang selaras dengan tindakan
yang dilakukan
2)
Meningkatnya
kemampuan calon kepala sekolah dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku
diteladani oleh warga sekolah dan masyarakat.
Kompetensi Sosial
1)
Meningkatnya pemahaman
calon kepala sekolah dalam penyusunan program kerja sama dengan pihak lain,
baik perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan pendidikan di sekolah..
2)
Meningkatnya
pemahaman calon kepala sekolah dalam cara melakukan evaluasi dan perbaikan
terhadap program dan kegiatan kerjasama dengan perorangan dan institusi
pemerintah atau swasta.
Kompetensi Kewirausahaan
1)
Meningkatnya
kemampuan calon kepala sekolah dalam membuat alternatif pemecahan masalah yang
relevan dan tepat, sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
2)
Meningkatnya
rasa optimis, pantang menyerah, dan berpikir alternatif terbaik untuk mencapai
keberhasilan di sekolah
b.
Bagi Guru
1)
Meningkatnya
kemampuan guru dalam mengetahui macam-macam media pembelajaran berbasis IT
2)
Meningkatnya
kemampuan guru dalam mengoperasikan perangkat IT
3)
Meningkatnya
kemampuan guru membuat media pembelajaran berbasis IT
4)
Meningkatnya
kemampuan guru menggunakan media pembelajaran berbasis IT
c.
Bagi Siswa
1)
Meningkatnya
semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
2)
Meningkatnya
antusiasme siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
3)
Meningkatnya
rasa percaya diri dalam bertanya atau memberikan pendapat
4)
Meningkatnya
motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran berikutnya
4.
Program
Kegiatan
Program kegiatan yang dilaksanakan dalam rencana
proyek kepemimpinan berupa workshop
5.
Langkah-langkah
Siklus 1
a.
Persiapan
Salah satu program On The Job Training
bagi calon kepala sekolah adalah melaksanakan rencana proyek kepemimpinan,
pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan di UPT SDN 20 tulang bawang tengah
diawali dengan berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai pentingnya Media
Pembelajaran untuk semua guru sebagai pedoman dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Salah satunya meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan media
pembelajaran berbasis IT Melalui Workshop
yang diselenggarakan di sekolah. Hasil diskusi dengan kepala sekolah pada hari
jum’at, 1 Oktober 2021 memutuskan untuk diselenggarakannya sosialisasi program On the Job Training 2 (OJT 2) bagi calon
kepala sekolah pada tanggal 2 Oktober 2021 pukul 10.00 pada jam istirahat.
Melalui sosialisai program On the Job Training 2 (OJT 2) bagi calon
kepala sekolah tahun 2021 dihadiri oleh seluruh guru melalui sosialisasi
diharapkan para guru akan mendukung dan akan memberikan bantuan kepada calon ke
Calon kepala sekolah mengadakan rapat persiapan pada tanggal 4 Oktober 2001.
Hasil rapat tersebut memutuskan penyelenggaraan workshop dilakukan pada hari
Senin, 11 Oktober 2021 dari pukul 8.00 - pukul 16.00.
Dalam rapat persiapan dilakukan juga
pembentukan panitia pelaksanaan dan penentuan narasumber, kemudian panitia
menyusun jadwal kegiatan workshop, membuat daftar hadir (panitia, narasumber
dan peserta), membuat buku panduan kegiatan mereviu serta menggandakan instrumen monev yang
akan digunakan pada kegiatan RPK.
Pada tanggal 5 oktober 2021 panitia
menghubungi narasumber dan peserta kegiatan melalui undangan; kemudian keesokan
harinya panitia dan CKS menyiapkan tempat pelaksanaan kegiatan.
b.
Pelaksanaan
Rencana proyek kepemimpinan tentang
peningkatan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran berbasis IT melalui
workshop di SDN 20 Tulang Bawang Tengah dilaksanakan pada hari Senin, 11
Oktober 2021 dengan dihadiri oleh 11 peserta dan 1 narasumber. Narasumber dalam
kegiatan ini adalah bapak Mujiono S.Pd. sementara peserta dalam kegiatan ini
adalah guru-guru SDN 20 Tulang Bawang Tengah.
Tabel 3.1 Jadwal
pelaksanaan kegiatan RPK siklus 1
|
WAKTU |
MATERI |
PENYAJI |
|
08.00 –
08.45 |
Pembukaan
acara, dengan susunan sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3. Laporan Ketua Panitia 4. Sambutan Kepala Sekolah |
MC Derigjen Ketua
Panitia Kepala SDN
20 Tulang Bawang Tengah |
|
08.45
-09.45 |
Pengenalan
media pembelajaran berbasis IT (power point) |
Narasumber (Mujiono,
S.Pd.) |
|
09.45 –
10.00 |
Coffee
break |
Panitia |
|
10.00 –
12.00 |
Sistematia
membuat media pembelajaran PowerPoint. |
Narasumber (Mujiono,
S.Pd.) |
|
12.00 – 13.
00 |
ISOMA |
Panitia |
|
13.00 –
14.00 |
Praktek
membuat media pembelajaran Power point. |
Narasumber (Mujiono,
S.Pd.) |
|
14.00 –
14.15 |
Coffee
break |
Panitia |
|
14.15 –
15.45 |
Praktek
membuat media pembelajaran Power point. |
Narasumber (Mujiono,
S.Pd.) |
|
15.45 –
16.00 |
Penutup
(Doa) |
(Waluyo,
S.Pd.I.) |
Pelaksanaan diawali dengan pembukaan,
sambutan dari ketua panitia dan juga kepala sekolah kemudian pemaparan materi
oleh narasumber kemudian disusul dengan praktek membuat media pembelajaran
menggunakan Microsoft PowerPoint. Dalam kegiatan workshop ini narasumber banyak
mendemonstrasikan bagaimana membuat layout hingga membuat slide dengan
menggunakan Microsoft PowerPoint. Para peserta antusias mengikuti kegiatan ini
sehingga diharapkan dapat membantu guru dalam menggunakan media pembelajaran
berbasis IT di dalam kelas. Karena keterbatasan waktu kegiatan dilanjutkan di
rumah masing-masing.
c.
Monitoring dan
Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan dari kegiatan workshop. Monitoring dilaksanakan
selama kegiatan berlangsung, CKS mencatat kendala-kendala yang terjadi selama
kegiatan berlangsung. Instrumen monitoring diberikan setelah kegiatan berakhir.
Instrumen monev yang dipersiapkan antara
lain: Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan RPK; Instrumen peningkatan
kompetensi kepala sekolah dalam RPK; Instrumen evaluasi hasil kegiatan RPK.
Calon kepala sekolah melakukan monev
terhadap peserta kegiatan workshop. Peserta kegiatan melakukan monev terhadap
calon kepala sekolah terkait persiapan
kegiatan workshop, Peserta kegiatan melakukan monev terhadap calon
kepala sekolah terkait kompetensi yang dimiliki.
Kriteria
penskoran yang digunakan dalam monev adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria penskoran
|
ANGKA (Kuantitatif) |
HURUF (Kualitatif) |
KETERANGAN |
|
86 - 100 |
A |
sangat baik/sangat
memadai |
|
71 – 85,99 |
B |
baik/memadai |
|
56 – 70,99 |
C |
cukup /cukup
memadai |
|
< 56 |
D |
kurang/ kurang
memadai |
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
setelah semua instrumen terkumpul. Evaluasi dilaksanakan pada hari selasa, 12
Oktober 2021, evaluasi yang dilakukan adalah dengan menghitung dan merekap
nilai yang diperoleh pada setiap instrumen yang telah diisi oleh peserta
kegiatan. Hasil rekap instrumen seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Rekapitulasi instrumen monitoring pelaksanaan
kegiatan
|
No |
Nama Peserta Kegiatan |
Skor |
Nilai |
Predikat |
|
|
Kuantitatif |
Kualitatif |
||||
|
1 |
Nurhayati, S.Pd.I. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
2 |
Yati Karyati Sulaeman, A.Ma. |
19 |
95 |
A |
Sangat Baik |
|
3 |
Waluyo, S.Pd.I. |
17 |
85 |
B |
Baik |
|
4 |
Sutardi, S.Pd. |
19 |
95 |
A |
Sangat Baik |
|
5 |
Goreti, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
6 |
Emanuel Sumarno, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
7 |
Sabirin, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
8 |
Arum Nurlayla, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
9 |
Sari Susmaniah, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
10 |
Emi Qomariyati, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
11 |
Aris Tahyuni, S.Pd. |
20 |
100 |
A |
Sangat Baik |
|
Rata-rata |
19,54 |
97,73 |
A |
Sangat Baik |
|
Dalam hal peningkatan kompetensi calon
kepala sekolah diperoleh data sebagai berikut:
Tabel
3.4 Rekap evaluasi peningkatan
kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK
|
No |
Nama Peserta Kegiatan |
Skor Kompetensi |
||
|
Kepribadian |
Sosial |
Kewirausahaan |
||
|
1 |
Nurhayati, S.Pd.I. |
8 |
6 |
7 |
|
2 |
Yati Karyati
Sulaeman, A.Ma. |
8 |
8 |
6 |
|
3 |
Waluyo, S.Pd.I. |
7 |
7 |
8 |
|
4 |
Sutardi, S.Pd. |
8 |
6 |
5 |
|
5 |
Goreti, S.Pd. |
6 |
7 |
7 |
|
6 |
Emanuel Sumarno, S.Pd. |
8 |
7 |
7 |
|
7 |
Sabirin, S.Pd. |
7 |
7 |
7 |
|
8 |
Arum Nurlayla, S.Pd. |
7 |
6 |
7 |
|
9 |
Sari Susmaniah, S.Pd. |
8 |
7 |
8 |
|
10 |
Emi Qomariyati, S.Pd. |
8 |
7 |
8 |
|
11 |
Aris Tahyuni, S.Pd. |
7 |
7 |
7 |
|
Total Skor |
82 |
75 |
77 |
|
|
Nilai Akhir |
93,18 |
85,23 |
87,50 |
|
|
Nilai Kuantitatif |
A |
B
|
A
|
|
|
Predikat |
Sangat
Baik |
Baik
|
Sangat
Baik |
|
Kemudian untuk hasil monitoring dan
evaluasi terhadap guru dalam meningkatkan
kemampuan dalam membuat media pembelajaran berbasis IT melalui workshop
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Rekap instrumen evaluasi hasil kegiatan
|
No |
Nama Peserta Kegiatan |
Skor |
Nilai |
Predikat |
|
|
Kuantitatif |
Kualitatif |
||||
|
1 |
Nurhayati, S.Pd.I. |
13 |
81,25 |
B |
Baik |
|
2 |
Yati Karyati
Sulaeman, A.Ma. |
11 |
68,75 |
C |
Cukup |
|
3 |
Waluyo, S.Pd.I. |
13 |
81,25 |
B |
Baik |
|
4 |
Sutardi, S.Pd. |
13 |
81,25 |
B |
Baik |
|
5 |
Goreti, S.Pd. |
11 |
68,75 |
C |
Cukup |
|
6 |
Emanuel Sumarno, S.Pd. |
14 |
87,5 |
A |
Sangat Baik |
|
7 |
Sabirin, S.Pd. |
13 |
81,25 |
B |
Baik |
|
8 |
Arum Nurlayla, S.Pd. |
15 |
93,75 |
A |
Sangat Baik |
|
9 |
Sari Susmaniah, S.Pd. |
15 |
93,75 |
A |
Sangat Baik |
|
10 |
Emi Qomariyati, S.Pd. |
10 |
62,5 |
C |
Cukup |
|
11 |
Aris Tahyuni, S.Pd. |
15 |
93,75 |
A |
Sangat Baik |
|
Rata-rata |
13 |
81,25 |
B |
Baik |
|
d.
Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada hari selasa, 12
Oktober 2021 setelah instrumen selesai di rekap dan dievaluasi.
Berdasarkan hasil perhitungan dari
instrumen monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan terhadap rencana proyek
kepemimpinan calon kepala sekolah melalui workshop pada siklus 1 hasilnya
adalah sebagai berikut:
1)
Refleksi hasil monitoring pelaksanaan
kegiatan
Berdasarkan hasil monitoring
keterlaksanaan kegiatan RPK ditemukan pelaksanaan kegiatan berajan tidak sesuai
dengan ketentuan (kendala teknis) dikarenakan ada guru yang tidak membawa
laptop karena dalam undangan tidak ada keterangan harus membawa laptop. Ini
menjadi rekomendasi bagi CKS dan panitia pada kegiatan berikutnya bahwa dalam
membuat undangan kegiatan perlu menuliskan keterangan yang jelas tentang apa
saja yang harus dipersiapkan oleh peserta saat pelaksanaan kegiatan; kendala
selanjutnya adalah proyektor yang tidak support koneksi HDMI dan hanya support
VGA sementara laptop narasumber hanya memiliki koneksi HDMI. Kendala tersebut
dapat diatasi dengan bertukar laptop antara narasumber dan peserta kegiatan.
Rekomendasi untuk kendala di atas adalah menyiapkan proyektor yang support HDMI
atau menyiapkan jack konverter HDMI to VGA pada kegiatan berikutnnya.
Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan workshop “Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis IT” mendapat
predikat sangat baik dengan nilai kuantitatif 97,73, nilai tersebut diperoleh
dari rata-rata nilai instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan dari seluruh
peserta.
2)
Refleksi hasil evaluasi peningkatan
kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK
Refleksi dari hasil rekapitulasi instrumen
evaluasi peningkatan kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK diperoleh
data sebagai berikut: Kompetensi kepribadian calon kepala sekolah mendapatkan
nilai rata-rata 93,18 dengan predikat sangat baik; Kompetensi sosial calon
kepala sekolah mendapatkan nilai rata-rata 85,23 dengan predikat baik;
Kompetensi kepribadian calon kepala sekolah mendapatkan nilai rata-rata 87,25
dengan predikat sangat baik.
Peningkatan kompetensi calon kepala
sekolah secara keseluhuran kompetensi mendapat predikat sangat baik dengan
rata-rata nilai kualitatif A dan nilai kuantitatif 88,64. Hal ini membuktikan bahwa
calon kepala sekolah berhasil meningkatkan kompetensi dalam pelaksanakan proyek
kepemimpinan.
3)
Refleksi hasil evaluasi hasil kegiatan
Berdasarkan rekapitulasi instrumen
evaluasi hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa dari 11 peserta terdapat 4
peserta memperoleh nilai diatas 86 dengan predikat sangat baik, 4 orang peserta
memperoleh nilai diatas 71 dengan predikat baik, dan 3 orang peserta masih
mendapat nilai di bawah 70 dengan dengan predikat cukup.
Sebagai tindak lanjut maka ketiga orang
peserta dengan predikat cukup diberikan pendampingan oleh calon kepala sekolah
dalam membuat media pembelajaran berbasis IT untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
Persiapan siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Oktober 2021
Siklus 2
a.
Persiapan
Setelah mengamati dan menganalisis setiap
tahapan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan workshop pada siklus 1. Calon
kepala sekolah bersama guru mendiskusikan hal-hal yang perlu dipersiapkan pada
siklus 2.
Hasil diskusi diputuskan bahwa pelaksanaan
kegiatan pada siklus 2 akan dilaksanakan pada hari jum’at, 15 oktober 2021.
Panitia menyusun program kegiatan dan menyiapkan daftar hadir.
Instrumen monev yang dipersiapkan dalam
kegiatan ini sama dengan instrumen pada siklus 1, yaitu: Instrumen peningkatan
kompetensi kepala sekolah dalam RPK; Instrumen evaluasi hasil kegiatan RPK.
b.
Pelaksanaan
Melakukan kegiatan pendampingan pada guru
mengenai hal-hal yang harus diperbaiki. Kegiatan pendampingan dilakukan oleh
calon kepala sekolah dibantu oleh guru senior dan Narasumber. Pendampingan
dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 15 Oktober 2021. Calon kepala sekolah
melakukan kegiatan pendampingan pada guru yang mendapat nilai C.
c.
Monitoring
Monitoring dilakukan melalui observasi
kegiatan yang melibatkan guru senior dan kepala sekolah. Instrumen monitoring
dilakukan setelah kegiatan berlangsung. Guru mengisi instrumen yang sama
seperti pada siklus 1 instrumen peningkatan kompetensi calon kepala sekolah dan
instrumen evaluasi hasil kegiatan.
d.
Refleksi
Berdasarkan hasil instrumen monitoring
yang dilakukan calon kepala sekolah terhadap guru terhadap peningkatan
kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK siklus 2 pada siklus 2 diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel
3.6 Rekap evaluasi peningkatan
kompetensi kepala sekolah berdasarkan hasil AKPK siklus 2
|
No |
Nama Peserta Kegiatan |
Skor Kompetensi |
||
|
Kepribadian |
Sosial |
Kewirausahaan |
||
|
1 |
Agus Dwi Awan, S.Pd |
7 |
8 |
7 |
|
2 |
Mujiono, S.Pd |
8 |
7 |
8 |
|
3 |
Nurul Hidayati, S.Pd |
8 |
7 |
7 |
|
Total Skor |
82 |
23 |
22 |
|
|
Nilai Akhir |
95,83 |
91,67 |
91,67 |
|
|
Nilai Kuantitatif |
A |
A |
A |
|
|
Predikat |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
|
Hasil instrumen monitoring yang dilakukan
calon kepala sekolah terhadap guru pada siklus 2 diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Rekap
instrumen evaluasi hasil kegiatan siklus 2
|
No |
Nama Peserta Kegiatan |
Skor |
Nilai |
Predikat |
|
|
Kuantitatif |
Kualitatif |
||||
|
1 |
Yati Karyati Sulaeman, A.Ma. |
13 |
81,25 |
B |
Baik |
|
2 |
Goreti, S.Pd. |
14 |
87,25 |
A |
Sangat Baik |
|
3 |
Emi Qomariyati, S.Pd. |
14 |
87,25 |
A |
Sangat Baik |
|
Rata-rata |
13,67 |
85,25 |
B |
Baik |
|
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan
setelah mengisi dan menghitung instrumen evaluasi hasil kegiatan pada guru
dalam membuat PowerPoint pada siklus 2 melalui kegiatan pendampingan dapat
disimpulkan bahwa memperoleh hasil yang baik, artinya ketiga orang guru
telah dapat memperbaiki kekurangan
sebelumnya.
Hal ini menunjukan bahwa calon kepala
sekolah berhasil melaksanakan Kegiatan RPK dengan baik serta dapat meningkatkan
kompensinya dengan sangat baik.
6.
Sumber
Daya
Sumber daya yang mendukung keterlaksanaan kegiatan yang
telah direncanakan penulis kategorikan ke dalam tiga bentuk sumber daya yang
dimiliki, yaitu: sumber daya manusia; keuangan; dan sumber daya non manusia.
Sumber daya manusia yang berkaitan langsung dengan kegiatan
yaitu kepala sekolah, narasumber dan panitia kegiatan, keuangan (sumber
pendanaan) pada kegiatan ini berasal dari dana pribadi atau swadana) dan sumber
daya non manusia berupa alat dan perangkat yang mendukung keterlaksanaan
kegiatan adalah: laptop, lcd/proyektor, layar/screen, tempat kegiatan, jaringan
internet, atk, speaker, micropon.
7.
Metode
Pengumpulan Data
Metode (instrumen) pengumpulan data dalam kegiatan
ini adalah: wawancara; studi dokumen; angket; dan observasi.
8.
Student
Wellbeing
Dampak dari program yang telah
dilaksanakan dan dirasakan oleh peserta didik seperti terlihat dalam tabel
berikut:
Setelah
kegiatan workshop dan pendampingan peningkatan kompetensi guru dalam membuat media
pembelajaran berbasis IT selesai, dan semua peserta telah memiliki kompetensi
minimal Baik dalam membuat media pembelajaran berbasis IT. Selanjutnya
dilaksanakan kegiatan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran
untuk melihat ketercapaian student wellbeing.
Dalam melaksanakan kegiatan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran, langkah pertama yang dilakukan calon kepala sekolah adalah
menentukan waktu pelaksanaan, yaitu pada hari senin dan selasa tanggal 18 - 19 Oktober 2021. Setelah itu, calon kepala sekolah berkoordinasi dengan
wakil kepala sekolah bidang kurikulum, untuk menentukan guru yang akan
dijadikan sampel dalam kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan teman
sejawat,
ditetapkan 5 guru sebagai sampel dalam kegiatan tersebut, berikut ini jadwal pelaksanaan pemanfaatan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran.
Tabel 3.8 Jadwal Pelaksanaan Pemanfaatan Media
Pembelajaran Dalam Proses Pembelajaran
|
Hari/ Tanggal |
Nama Guru Kelas |
Kelas |
Mata Pelajaran |
|
Senin, 18 – 10 – 2021 |
Nurul hidayati, S.Pd. |
Vb |
Tema
3 |
|
Aris Tahyuni, S.Pd. |
Ia |
Tema 3 |
|
|
Selasa, 19 – 10 – 2021 |
Emi Qomariyati, S.Pd. |
Ib |
Tema 3 |
|
Emanuel Sumarno, S.Pd |
Vb |
Tema 3 |
|
|
Sutardi, S.Pd |
VIb |
Tema 3 |
Setelah
jadwal pelaksanaan ditetapkan, selanjutnya calon
kepala sekolah menghubungi guru yang menjadi sampel kegiatan pemanfaatan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran, agar dapat melakukan
persiapan sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan.
Pada tahap pelaksanaan guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
rancangan yang dibuat, dan diakhir kegiatan pembelajaran calon kepala sekolah
memilih beberapa siswa untuk mengisi instrumen dampak keberhasilan program dan
instrumen pencapaian students wellbeing.
Berikut rekap hasil instrumen dampak keberhasilan program dan instrumen
pencapaian students
wellbeing yang telah dilaksanakan.
Tabel
3.9 Rekap Hasil Instrumen Dampak
Keberhasilan Program
|
No |
Nama Siswa (Sampling) |
Indikator *) |
|||
|
1 |
2 |
3 |
4 |
||
|
1 |
Al Raysa Dini
Fatha Nur Azmi |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
2 |
Amirul Ilham |
4 |
3 |
3 |
4 |
|
3 |
Anjas Satiya
Maulana |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
4 |
Ayu Romadoni |
3 |
3 |
3 |
4 |
|
5 |
Davin Adila
Peratama |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
6 |
Devy Julyana
Sari |
4 |
4 |
3 |
4 |
|
7 |
Dhani Bima
Saputra |
4 |
3 |
3 |
4 |
|
8 |
Dino Indra
Saputra |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
9 |
Hafid Fahmi
Al Habsyi |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
10 |
Hary Ahmad Ade Kurniawan |
4 |
3 |
3 |
4 |
|
11 |
Icha Febian
Nur Cahyani |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
12 |
Jenita
Lintang Melvia |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
13 |
Khoirul
Mar’ah |
4 |
4 |
3 |
4 |
|
14 |
Lailatul Al
Munawaroh |
4 |
4 |
3 |
4 |
|
15 |
Mega Anandita |
3 |
3 |
3 |
3 |
|
16 |
Melati |
4 |
4 |
3 |
4 |
|
17 |
Muhammad
Nazriel Al-Fadly |
3 |
3 |
4 |
4 |
|
18 |
Muhammad
Rosian Sandriya |
4 |
3 |
3 |
4 |
|
19 |
Qeyla Sofi
Almira |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
20 |
Radinka
Fadhil Asshidiq |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
21 |
Refalia Putri
Maharani |
4 |
3 |
4 |
4 |
|
22 |
Refilia Putri
Maharani |
4 |
4 |
3 |
4 |
|
23 |
Reno Aldi
Saputra |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
24 |
Ririn Dwi Ariyani |
3 |
4 |
4 |
4 |
|
25 |
Salmatunisa
Anastasya |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
26 |
Surya Mukti
Yudhistira |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
27 |
Syifa Aulia
Haryanto |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
Skor Perolehan |
97 |
100 |
97 |
100 |
|
|
Skor Perolehan NA =
X 100 Skor Maksimal (4 x sejumlah item
indikator) |
89,81 |
92,59 |
89,81 |
92,59 |
|
|
Nilai Kuantitatif |
A |
A |
A |
A |
|
|
Predikat |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
|
|
Indikator*) |
|
|
1. |
Semangat
dalam proses pembelajaran |
|
2. |
Antusias
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru |
|
3. |
Percaya diri
dalam bertanya atau memberikan pendapat |
|
4. |
Termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran berikutnya |
Tabel 3.10. Rekap hasil
Instrumen Pencapaian Students
Wellbeing
|
No |
Nama Siswa (Sampling) |
Indikator *) |
|||
|
1 |
2 |
3 |
4 |
||
|
1 |
Al Raysa Dini
Fatha Nur Azmi |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
2 |
Amirul Ilham |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
3 |
Anjas Satiya
Maulana |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
4 |
Ayu Romadoni |
3 |
3 |
4 |
3 |
|
5 |
Davin Adila
Peratama |
3 |
4 |
3 |
4 |
|
6 |
Devy Julyana
Sari |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
7 |
Dhani Bima
Saputra |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
8 |
Dino Indra Saputra |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
9 |
Hafid Fahmi
Al Habsyi |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
10 |
Hary Ahmad Ade Kurniawan |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
11 |
Icha Febian
Nur Cahyani |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
12 |
Jenita
Lintang Melvia |
3 |
4 |
4 |
4 |
|
13 |
Khoirul
Mar’ah |
4 |
4 |
3 |
4 |
|
14 |
Lailatul Al
Munawaroh |
4 |
3 |
4 |
4 |
|
15 |
Mega Anandita |
4 |
3 |
3 |
3 |
|
16 |
Melati |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
17 |
Muhammad
Nazriel Al-Fadly |
4 |
3 |
3 |
4 |
|
18 |
Muhammad
Rosian Sandriya |
4 |
3 |
4 |
4 |
|
19 |
Qeyla Sofi
Almira |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
20 |
Radinka
Fadhil Asshidiq |
3 |
3 |
4 |
3 |
|
21 |
Refalia Putri
Maharani |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
22 |
Refilia Putri
Maharani |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
23 |
Reno Aldi
Saputra |
3 |
4 |
4 |
3 |
|
24 |
Ririn Dwi
Ariyani |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
25 |
Salmatunisa
Anastasya |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
26 |
Surya Mukti
Yudhistira |
4 |
4 |
3 |
3 |
|
27 |
Syifa Aulia
Haryanto |
4 |
4 |
4 |
4 |
|
Skor Perolehan |
96 |
102 |
103 |
96 |
|
|
Nilai Kuantitatif |
88,89 |
94,44 |
95,37 |
88,89 |
|
|
Nilai Kualitatif |
A |
A |
A |
A |
|
|
Predikat |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
Sangat Baik |
|
|
Indikator*) |
|
|
1. |
Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran PowerPoint membuat saya semangat dalam
mengikuti proses pembelajaran |
|
2. |
Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran PowerPoint membuat saya antusias dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru |
|
3. |
Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran PowerPoint membuat saya semakin percaya diri. |
|
4. |
Pembelajaran
menggunakan media pembelajaran PowerPoint membuat saya termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran berikutnya. |
Dari data di atas terlihat bahwa semua indikator dalam instrumen mendapat predikat
sangat baik. Hal ini
menandakan secara umum penggunaan media pembelajaran powerpoint dalam proses
pembelajaran memberikan dampak yang sangat baik sehingga dapat mencapai student wellbeing serta dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran perserta
didik.
B.
Pelaksanaan
Kajian Manajerial
1.
Kajian manajerial di sekolah asal
a.
Persiapan kajian
Sebelum melakukan
kajian manajerial 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah asal, calon kepala
sekolah terlebih dahulu melakukan
persiapan untuk mendukung kelancaran kegiatan. Adapun persiapan yang
dilakukan oleh calon kepala sekolah adalah membuat pedoman wawancara; daftar
ceklist pengumpulan bukti; dan angket.
Pedoman wawancara
dibuat dengan menganalisis dan memadukan indikator dan sub indikator pada
raport mutu, instrumen PMP, dan instrumen akreditasi sekolah tahun 2020. Dengan
memadukan ketiga aspek tersebut diperoleh pedoman wawancara yang dapat
digunakan untuk pengumpulan data dan mengumpulkan bukti terkait 8 NSP.
Daftar ceklist
digunakan untuk memonitoring ketercapaian pengumpulan bukti yang diharapkan,
sedangkan angket digunakan untuk memperkuat hasil wawancara yang dilakukan
calon kepala sekolah saat mengumpulkan data sekolah terkait 8 NSP.
b.
Pelaksanaan
Kajian manajerial di sekolah
asal dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2021-kamis, 28 Oktober
2021. Kajian manajerial dilakukan dengan beberapa tahap, dari koordinasi dengan
kepala sekolah. Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala sekolah, calon
kepala sekolah melakukan wawancara, obeservasi, pembagian angket, dan studi
dokumen dengan kepala sekolah, bendahara BOS dan beberapa guru senior.
c.
Hasil
Berdasarkan hasil
pengumpulan data dan bukti kegiatan kajian manajerial di sekolah asal,
selanjutnya calon kepala sekolah melakukan analisis berdasarkan hasil
wawancara, hasil angket, hasil pengamatan, serta hasil studi dokumen. Berikut
hasil analisis data pelaksanaan kegiatan kajian manajerial di sekolah asal.
1)
Standar
kompetensi lulusan
Berdasarkan hasil kajian
manajerial di sekolah asal diketahui bahwa lulusan sudah memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, sikap
berkarakter, jujur, peduli, percaya diri, sehat jasmani dan rohani. Namun yang menjadi tantangan sekolah adalah masih terdapat beberapa lulusan belum memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap disiplin, santun, bertanggung
jawab. Untuk
itu perlu adanya program yang dapat menjawab tantangan tersebut. Diantara
program yang calon kepala sekolah rekomendasikan adalah: membuat catatan
pelanggaran; memberi reward and punishment; memaksimalkan
peran guru dalam konseling.
pada dimensi pengetahuan lulusan sudah memiliki pengetahuan factual,
prosedural dan konseptual namun sebagian lulusan belum memiliki pengetahuan
metakognitif untuk itu guru perlu mendorong peserta didik atau siswa, mampu
lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran.
Pada
dimensi ketrampilan lulusan
sudah memiliki keterampilan berfikir dan
bertindak, produktif, kolaboratif dan komnikatif namu sebagian lulusan belum
memiliki keterampilan berfikir dan
bertindak kreatif, kritis, dan mandiri
rekomendasi yang dapat diberikan oleh CKS adalah dengan memperbaiki proses
pembelajaran.
2)
Standar isi
Berdasarkan hasil kajian manajerial pada standar
isi, diketahui bahwa perangkat pembelajaran sekolah sudah sesuai rumusan
kompetensi lulusan.
Kurikulum yang dikembangkan telah memuat alokasi
waktu sesuai struktur kurikulum yang berlaku, mengatur beban belajar siswa,
menyelenggarakan muatan lokal, serta kegiatan pengembangan diri.
Pada prosedur kurikulum sekolah Sudah mengacu pada kerangka
dasar penyusunan, memiliki
perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan serta melibatkan pemangku kepentingan dalam
pengembangan kurikulum namun belum melewati tahapan operasional
pengembangan rekomendasi yang dapat diberikan oleh CKS adalah melewati tahap analisis dalam pengembangan
kurikulum terlebih dahulu.
3)
perlu melewati tahap analisis dalam pengembangan
kurikulum Standar proses
Untuk hasil kajian manajerial pada standar proses,
diperoleh data bahwa
pembelajaran sudah dilakukan dengan tepat.Terkait dengan pengawasan dan penilaian, sekolah sudah melakukan penilaian
otentik
Sedangkan
pada perencanaan proses pembelajaran sudah
mengacu pada silabus, dan mengarah pada kecapaian kompetensi, hanya saja
Sebagian guru belum menyusun
dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis jadi CKS merekomendasikan untuk menyusun dokumen rencana dengan lengkap, sistematis dan
Sekolah perlu mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah
4)
Standar penilaian
pendidikan
Hasil kajian manajerial pada standar penilaian
pendidikan diperoleh hasil bahwa sekolah sudah melakukan sesuai prosedur dan ranah kompetensi.Sekolah juga memiliki
teknik penilaian obyektif, akuntabel, dan perangkat teknik penilaian lengkap
jadi instrumen penilaian sudah menyesuaikan aspek-aspek yang ada
5)
Standar pendidik dan
tenaga kependidikan
Pada standar pendidik dan kependidikan, sekolah
sudah bersedia dan kompetensi
guru sebagian sudah sesuai ketentuan. Hanya saja terdapat beberapa guru, yang belum
memiliki sertifikat pendidik, karena
belum sarjana dan berstatus sebagai guru honor.Berdasarkan tantangan tersebut, CKS mengusulkan
untuk mengikuti program p3k
atau melanjutkan ke program study S1.
Sekolah
sudah memiliki tenaga pelaksana dan juga administrasi berpendidikan dibagian
administrasi dan perpustakaan namun belum memiliki kepala tenaga
administrasi dan kepala tenaga pustakawan
yang sesuai dengan ketentuan. Jadi rekomendasi
yang dapat diberikan oleh CKS yaitu sekolah perlu mengembangkan kompetensi
tenaga administrasi dan tenaga pustakawan agar sesuai standar yang ada.
6)
Standar sarana dan
prasarana
Hasil kajian manajerial pada standar sarana dan
prasarana, diketahui bahwa sekolah sudah memiliki rombongan belajar, Rasio luas lahan yang sesuai dengan
jumlah siswa, serta lahan yang sudah sesuai dan telah memenuhi persyatan
Pada
kondisi nyata sekolah belum memiliki sarana dan prasarana pembelajaran
yang lengkap dan layak karena sekolah belum memliki ruang kelas sesuai standar, laboratorium IPA sesuai
standar, ruang perpustakaan sesuai standar, tempat bermain/lapangan sesuai
standar, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang pimpinan belum
standar, tidak memiliki tempat ibadah, jumlah jamban belum standar, ruang tata
usaha belum standar, ruang konseling, ruang organinasi kesiswaan, kondisi ruang
kelas tidak layak pakai, dan belum menyediakan unit usaha dan bursa kerja.
Rekomendasi yang dapat diberikan oleh CKS yaitu mengajukan RKB, melakukan
pemeliharaan rutin, mengajukan RKB dan rehab kelas, mengajukan bantuan lab IPA,
perlu penambahan lemari untuk kartu pinjama buku dan 10 set meja/kursi untuk membaca
di perpustakaan, membangun kemitraan dengan lingkungan untuk kegiatan olahraga,
mengajukan bantuan pembangunan laboratorium komputer dan bahasa, perlu
melakukan rehab rinngan seperti pengecatan dan perbaikan plafon, memperlebar
ruang pimpinan minimal 3m, mengajukan bantuan penamabahan ruangan baru (ruang
guru dan pimpinan), perlu menambahakan tempat cucui tangan selimut dan jam
dinding di ruang UKS, perlu membuat tempat ibadah sesuai standar, membuat 3
buah jamban siswa sesuai standar, menambahkan jam dinding dan papan stataistik.
perlu memperlebar ruang tata usaha yang ideal minimal 16m2, membuat ruang
konseling sesuai standar, membuat ruang organinasi kesiswaan sesuai standar dan
menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja.
7)
Standar pengelolaan
pendidikan
Hasil kajian majerial pada standar pengelolaan
pendidikan, terlihat bahwa sekolah sudah melakukan perencanaan
pengelolaan Sekolah sudah mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai
ketentuan visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan,
sekolah sudah melibatkan semua pemangku kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan sekolah, program
pengelolaan sudah dilaksanakan sesuai
ketentuan,
berkepribadian dan
bersosialisasi dengan baik, berjiwa kepemimpinan, mengembangkan
sekolah dengan baik, mengelola sumber daya dengan baik, berjiwa kewirausahaan,
melakukan supervisi dengan baik, namun sekolah belum memiliki sekolah belum
mengelola sistem informasi manajemen jadi rekomendasi yang dapat diberikan oleh
CKS yaitu, sekolah perlu memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
yang berlaku.
8)
Standar pembiayaan
Hasil kajian manajerial pada standar pembiayaan,
diketahui bahwa sekolah
sudah melakukan pengelolaan dana dengan baik dan beban operasional sekolah sudah
sesuai ketentuan karena sekolah sudah memiliki biaya operasional non personil
sesuai ketentuan, sekolah sudah mengatur alokasi dana yang berasal dari
APBD/APBN, sekolah sudah memiliki laporan pengelolaan dana, sekolah sudah
memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan.Sedangkan masalah
yang ada yaitu sekolah tidak memberikan layanan
subsidi silang,jadi CKS merekomendasikan sekolah seharusnya tidak diperkenankan
untuk memungut dana apapun dari siswa.
2.
Kajian manajerial di sekolah magang
a.
Persiapan kajian
Kajian manajerial
disekolah magang tidak jauh berbeda dengan sekolah magang, sebelum melakukan
kajian manajerial 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah magang, calon kepala
sekolah terlebih dahulu melakukan
persiapan untuk mendukung kelancaran kegiatan. Adapun persiapan yang
dilakukan oleh calon kepala sekolah adalah membuat pedoman wawancara; daftar
ceklist pengumpulan bukti; dan angket.
Pedoman wawancara
dibuat dengan menganalisis dan memadukan indikator dan sub indikator pada
raport mutu, instrumen PMP, dan instrumen akreditasi sekolah tahun 2020. Dengan
memadukan ketiga aspek tersebut diperoleh pedoman wawancara yang dapat
digunakan untuk pengumpulan data dan mengumpulkan bukti terkait 8 NSP.
Daftar ceklist
digunakan untuk memonitoring ketercapaian pengumpulan bukti yang diharapkan,
sedangkan angket digunakan untuk memperkuat hasil wawancara yang dilakukan
calon kepala sekolah saat mengumpulkan data sekolah terkait 8 NSP.
b.
Pelaksanaan
Kajian manajerial di sekolah magang
dilaksanakan pada hari Senin 02 November 2021-
selasa, 03 November 2021. Kajian manajerial dilakukan
dengan beberapa tahap, dari koordinasi dengan kepala sekolah. Berdasarkan hasil
koordinasi dengan kepala sekolah, calon kepala sekolah melakukan wawancara,
obeservasi, pembagian angket, dan studi dokumen dengan kepala sekolah,
bendahara BOS dan beberapa guru senior.
c.
Hasil
Berdasarkan hasil
pengumpulan data dan bukti kegiatan kajian manajerial di sekolah asal,
selanjutnya calon kepala sekolah melakukan analisis berdasarkan hasil
wawancara, hasil angket, hasil pengamatan, serta hasil studi dokumen. Berikut
hasil analisis data pelaksanaan kegiatan kajian manajerial di sekolah asal.
1)
Standar
kompetensi lulusan
Berdasarkan hasil kajian
manajerial di sekolah asal diketahui bahwa lulusan sudah memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, peduli, percaya
diri, serta
sehat jamani dan rohani. Namun yang menjadi tantangan sekolah adalah masih
terdapat beberapa siswa belum memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
disiplin, santun, dan bertanggungjawab. Untuk itu perlu adanya program yang
dapat menjawab tantangan tersebut. Diantara program yang calon kepala sekolah rekomendasikan
adalah: membuat perangkat pembelajaran yang mendorong siswa untuk berbuat
jujur, percaya diri, dan bertanggungjawab; membuat program buku disiplin; serta
membuat program literasi sekolah.
2)
Standar isi
Berdasarkan hasil kajian manajerial pada standar
isi, diketahui bahwa sekolah sudah mengembangkan kurikulum dengan melibatkan
Guru, kepala sekolah, TU, komite, dan dinas pendidikan. Kurikulum yang
dikembangkan telah memuat alokasi waktu sesuai struktur kurikulum yang berlaku,
mengatur beban belajar siswa, menyelenggarakan muatan lokal, serta kegiatan
pengembangan diri.
Sedangkan pada bagian perangkat pembelajaran, semua
guru juga sudah membuat perangkat pembelajaran yang memuat karakteristik
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta menyesuaikan dengan
kompetensi siswa dan ruang lingkup materi.
3)
Standar proses
Untuk hasil kajian manajerial pada standar proses,
diperoleh data bahwa perencanaan proses pembelajaran sudah mengacu pada silabus, dan mengarah pada
kecapaian kompetensi, hanya saja rencana proses pembelajaran belum semuanya
mendapat evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas.
Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran sudah
dilakukan sesuai ketentuan, hanya saja terdapat beberapa guru yang belum
memanfaatkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan efesiensi dan
efektifitas pembelajaran, serta belum menggunakan sumber belajar yang
bervariasi.
Terkait dengan penilaian, sekolah sudah melakukan
penilaian otentik, serta memanfaatkan hasil penilaian dengan baik, kepala
sekolah juga sudah melakukan pengawasan, evaluasi, dan tindak lanjut hasil
pengawasan proses pembelajaran. Terkait tantangan yang ada pada standar proses,
calon kepala sekolah merekomendasikan untuk dibuatnya tim supervisi sehingga
kegiatan supervisi dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,
selain itu perlu dibuat sebuah program yang dapat meningkatkan kompetensi guru
dalam memilih dan membuat sumber belajar yang menarik. Sedangkan untuk
pemanfaatan media pembelajaran calon kepala sekolah sudah mengadakan workshop
peningkatan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran.
4)
Standar penilaian pendidikan
Hasil kajian manajerial pada standar penilaian
pendidikan diperoleh hasil bahwa sekolah sudah membuat penilaian dengan
menggunakan instrumen penilaian yang mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, serta melakukan penilaian sesuai prosedur dan berdasarkan ranah
yang dinilai. Sekolah juga melakukan pelaporan hasil penilaian secara periodik,
menindaklanjuti hasil penilaian, dan menentukan kelulusan dengan berbagai
pertimbangan.
Sedangkan yang manjadi tantangan sekolah adalah
terdapat beberapa guru yang belum memiliki teknik penilaian yang lengkap.
Dengan demikian calon kepala sekolah merekomendasikan untuk bentuk kelompok
belajar guru di sekolah sesuai mapel yang diampu untuk membuat teknik penilaian
yang lengkap, dengan dipandu guru-guru yang duah memiliki perangkat penilaian
yang lengkap.
5)
Standar pendidik dan
tenaga kependidikan
Pada standar pendidik dan kependidikan, sekolah
sudah memiliki kepala sekolah, guru, kepala tenaga administrasi, kepala
laboratorium, dan kepala pustakawan yang sesuai ketentuan. Hanya saja terdapat
beberapa guru, yang belum memiliki sertifikat pendidik, serta kepala tenaga
administrasi dan kepala laboratorium belum memiliki sertifikat keahlian.
Berdasarkan tantangan tersebut, calon kepala sekolah
merekomendasikan program peningkatan kompetensi guru dalam mempersiapkan diri
mengikuti seleksi program sertifikasi yang diadakan oleh pemerintah. Sedangkan
untuk kepala tenaga administrasi dan keala laboran perlu ditugaskan untuk
mengikuti diklat/ pelatihan peningkatan kompetensi sesuai bidangnya
masing-masing.
6)
Standar sarana dan
prasarana
Hasil kajian manajerial pada standar sarana dan
prasarana, diketahui bahwa sekolah sudah memiliki daya tampung yang memadai,
hanya saja sekolah belum sepenuhnya memiliki sarana dan prasarana yang sesuai
standar dan layak. Sekolah belum memiliki laboran IPA yang layak, serta belum
memiliki ruang laboratorium biologi, fisika, kimia, dan bahasa. Untuk mengatasi
tantangan ini, calon kepala sekolah merekomendasikan agar sekolah melakukan
kajian terkait urgensi dan manfaat diadakannya ruang laboratorium biologi,
fisika, kimia, dan bahasa.
Sedangkan pada sarana dan prasarana penunjang,
sekolah belum memiliki ruang organisasi kesiswaan, serta kantin yang layak.
Untuk menghadapi tantangan ini, calon kepala sekolah merekomendasikan agar
memanfaatkan mushola sebagai tempat kegiatan kesiswaan, dan dilakukan mou
kerjasama dengan warga sekitar yang akan berjualan di kantin sekolah, terutama
terkait perbaikan kantin sekolah.
7)
Standar pengelolaan pendidikan
Hasil kajian majerial pada standar pengelolaan
pendidikan, terlihat bahwa sekolah sudah memiliki RKAS yang dibuat dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah guna mewujudkan visi, misi, dan tujuan
pendidikan di sekolah yang dibuat sebelumnya. Sekolah juga telah memiliki
pedoman pengelolaan seperti: buku KTSP, kalender pendidikan, Struktur
Organisasi, Pembagian Tugas pendidik, Pembagian tugas tenaga kependidikan, tata
tertib, dan biaya operasional.
Selain itu sekolah juga telah melaksanakan kegiatan
layanan kesiswaan, peningkatan daya guna pendidik dan tenaga kependidikan,
melaksanakan kegiatan kemitraan, mengelola sistem informasi mnajemen, serta
memiliki kepala sekolah yang berkinerja baik dalam menjalankan tugas
kepemimpinan.
8)
Standar pembiayaan
Hasil kajian manajerial pada standar pembiayaan,
diketahui bahwa sekolah telah mengatur alokasi dana BOS reguler dalam RKAS,
memiliki biaya operasional non personil, memiliki laporan pengelolaan dana dan
dapat diakses oleh pemangku kepentingan. Selain itu, sekolah tidak memberikan
layanan subsisdi silang karena sekolah tidak melakukan pugutan sedikitpun
terhadap siswa.
BACA ARTIKEL SEBELUMNYA BAB II PROFIL SEKOLAH
BACA ARTIKEL SELANJUTNYA BAB IV PENUTUP
C.
Pelaksanaan
Peningkatan Kompetensi (PK)
Tujuan dilakukannya AKPK bagi calon kepala sekolah
adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi yang sudah dikuasai oleh
calon kepala sekolah yang ditunjukkan melalui pengetahuan dan pengalamannya.
Selain itu juga untuk mengidentifikasi bagian-bagian kompetensi yang belum
dikuasai oleh calon kepala sekolah dan memerlukan pendalaman pengetahuan dan
pengalaman, sehingga akan menjadi bahan pengembangan lebih lanjut dalam diklat
calon kepala sekolah.
Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon kepala
sekolah memperlihatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 3.11. Hasil
Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK)
|
KODE |
KOMPETENSI |
JUMLAH |
|
1 |
Kepribadian |
75,00 |
|
2 |
Manajerial |
66,07 |
|
3 |
Kewirausahaan |
60,00 |
|
4 |
Supervisi |
50,00 |
|
5 |
Sosial |
55,00 |
Berdasarkan hasil Analisis Kebutuhan
Pengembangan Keprofesian (AKPK), Calon kepala sekolah memiliki nilai yang paling rendah pada kompetensi
supervisi dengan jumlah nilai 50,00
Sebagai tindak lanjut hasil AKPK
calon kepala sekolah melakukan kegiatan peningkatan kompetensi dengan mempelajari proses kegiatan supervisi di sekolah
magang melalu
observasi/pengamatan. Adapun langkah – langkah yang dilakukan calon kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan
peningkatan kompetensi tersebut adalah persiapan, pelaksanaan dan hasil refleksi/tindak lanjut.
1.
Persiapan
Sebagai langkah awal kegiatan ini, calon kepala sekolah berkoordinasi
dengan Kepala Sekolah Magang dan menyusun panduan wawancara/daftar pertanyaan
mengenai supervisi akademik.
2.
Pelaksanaan
Kegiatan PK dilaksanakan pada tanggal 10 November 2021.
Calon kepala sekolah melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah mengenai hal
yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi (prinsip, prosedur, teknik,
pendekatan, dll) dan pempelajari dokumen-dokumen hasil supervisi akademik sebagai
bukti pelaksanaan PK pada SDN 18 Tulang Bawang Tengah. Kemudian calon kepala
sekolah mengamati kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah SDN 18
Tulang Bawang Tengah.
3.
Hasil
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan studi
dokumentasi calon kepala sekolah dapat diuraikan sebagai berikut:
a)
Kegiatan supervisi
yang dilaksanakan kepada guru SDN 18 Tulang Bawang Tengah sebanyak 2 kali dalam
satu tahun;
b)
Supervisi dititik
beratkan pada proses pembelajaran;
c)
Supervisi akademik
dilaksanakan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan langsung (berhadapan melalui
tatap muka di kelas pada waktu observasi kunjungan kelas) dan pendekatan tak
langsung dengan menggunakan media komunikasi dan diskusi kasus.;
d)
Teknik yang digunakan
dalam Supervisi adalah teknik Individual;
e)
Supervisi akademik
rencana pelaksanaannya disesuaikan dan dirancang berdasarkan jadwal
pembelajaran tatap muka di kelas;
f)
Menginformasikan pada
guru yang akan disupervisi beberapa hari sebelumnya.
Pelaksanaan
supervisi akademik di SDN
18 Tulang Bawang Tengah secara umum sudah sangat baik. Kepala sekolah cukup memahami
pengertian supervisi akademik, mampu menjalankan tugas dan fungsinya
sebagaimana mestinya, baik dilihat dari penerapan pola supervisi, penetapan
waktu pelaksanaan supervisi, maupun fokus dari kegiatan supervisi itu sendiri.
Pelaksanaan supervisi akademik oleh Kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuan
guru dalam pengelolaan KBM, dapat mengubah kesadaran guru untuk meningkatkan
kemampuan profesionalnya. Kepala sekolah juga telah mampu melibatkan guru-guru
senior sebagai pendamping dalam membantu kegiatan supervisi akademik
Aspek-aspek
yang menjadi sasaran supervisi akademik oleh Kepala sekolah di SDN 18 Tulang Bawang Tengah dilaksanakan oleh Kepala
Sekolah dari berbagai aspek, yaitu aspek
perencanaan pembelajaran meliputi: program tahunan, program semester, silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka,
agenda harian, daftar nilai, kriteria ketuntasan minimum (KKM), dan absensi
siswa. Aspek pelaksanaan KBM, pengelolaan kelas mulai dari kegiatan membuka,
kegiatan inti, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan aspek tindak lanjut
kegiatan supervisi diarahkan pada upaya perbaikan mutu hasil pembelajaran. Aspek
yang paling dominan disupervisi atau yang menjadi prioritas program supervisi
akademik adalah aspek pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Teknik
yang dikembangkan oleh Kepala dalam melaksanakan supervisi akademik di SDN 18 Tulang Bawang Tengah cukup
bervariasi. Teknik-teknik supervisi itu adalah teknik supervisi individual
(kunjungan kelas, observasi kelas, dan pertemuan individual), dan teknik
supervisi kelompok (pertemuan guru/rapat supervisi, kepanitiaan kepanitiaan atau tim pengembang kurikulum).
Dilihat dari pendekatannya, Kepala Sekolah dalam melakukan kegiatan supervisi
menerapkan tiga model pendekatan, yakni: menggunakan pendekatan kedinasan,
pendekatan sebagai mitra kerja, dan pendekatan cara kekeluargaan.
Kendala
Kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik SDN 18 Tulang Bawang Tengah adalah terbatasnya waktu, hal tersebut
disebabkan tugas yang diemban Kepala Sekolah cukup banyak bukan sekedar sebagai
supervisor akademik. Jadwal kegiatan supervisi ada kalanya sering terganggu
oleh kegiatan atau tugas lain, misalnya seperti rapat – rapat dinas,
diklat/workshop, dan kegiatan lainnya baik di tingkat kabupaten maupun di
tingkat provinsi. Selanjutnya disebabkan jumlah guru sasaran supervisi yang
banyak, kadangkala jadwal kunjungan kelas bentrok dengan kegiatan lain.
Posting Komentar untuk "LAPORAN DIKLAT CKS 2021 BAB III"
komentar yang bersifat membangun sangat saya harapkan